• Pengertian Madu
  • Cara Mengganti Slider

Rabu, 26 Oktober 2016

Cara Membuat Label pada Blog

Membuat Label Baru

Untuk membuat label baru, cara pertama adalah dengan mengetikan nama label di pilihan labels dis sidebar kanan ketika anda mengedit atau membuat sebuah post. saya rasa semua blogger sudah tahu cara ini.


Pertama, buka halaman daftar post dengan mengklik menu “Posts” di sidebar kiri. Setelah itu, tandai/ceklis posting yang mana saja yang ingin anda tambahkan labelnya -seperti pada gambar diatas-. klik ikon di samping bacaan “Revert to draft”. Lalu klik “New label”. Akan muncul sebuah kotak dialog, lalu ketikan nama label yang anda inginkan. Saya mengetikkan label “testing” karena ini sebagai contoh saja. Selesai, dan label baru telah terbuat.
Mengedit Dan Menghapus Label
Sebenarnya, di blogger anda tidak bisa mengedit sebuah label yang sudah anda buat. Secara teknis, anda hanya bisa membuat dan menghapusnya. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang bagi anda jika anda ingin mengganti nama label.
Untuk menghapus sebuah label, cara pertama adalah dengan tidak mengintegrasikan posting apapun di blog anda dengan sebuah label. Jadi, dengan mengosongkan label tersebut dari posting secara otomatis label akan terhapus. Namun, cara ini lama karena anda harus mengedit satu-persatu posting dengan label tertentu dan menghapus label itu.
Jika anda ingin menghapus label sekaligus banyak, langkah pertama adalah dengan memfilter atau menyaring daftar posting dengan label terpilih seperti yang terlihat pada gambar dibawah. Caranya adalah dengan memilih label di pojok kanan atas disamping form pencarian. Setelah itu, ceklis semua post yang ada. Klik ikon label di samping bacaan “Publish”. Lalu, akan keluar dropdown label dan klik nama label yang tadi anda filter/saring postingannya. Di gambar saya memilih label testing karena label itulah yang akan saya hapus. Setelah anda mengkliknya, label tersebut akan terhapus.

Lalu, bagaimana dengan mengedit label ? Pertama hapuslah label yang ingin anda edit dengan cara diatas, kemudian buatlah label baru yang namanya mirip dengan cara pertama tanpa anda harus menghilangkan tanda ceklis pada postingannya terlebih dahulu.







Rabu, 12 Oktober 2016

Lebah

Lebah

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar-kelelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Cara hidup
Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku dari lebah sangat ditentukan oleh perilaku dari lebah betina. Beberapa lebah betina dari spesies tertentu hidup sendiri (soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri sarangnya dan mencari makan untuk keturunnya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati atau meninggalkan sarang pada saat keturunnya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial. Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai dengan bentuk fisik masing-masing.

Koloni
Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:
1.       lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
2.       lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja jumlah lebah pekerja bisa mencapai puluhan ribu, 30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah.
3.       lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.
Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan. Komposisi kromosomnya diploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan royal jelly yang kaya akan vitamin dan gizi.

Pembagian tugas
Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupya, berjenis kelamin betina, perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang tinggi diangkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini sang ratu lebah, pejantan yang berbahagia itu tidak lama akan mati karena testisnya lepas dan tertanam pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu bertelur kira-kira 2.000 butir telur sehari. Makanan ratu merupakan sari madu (royal jelly), harapan hidup lebah ratu ialah tiga tahun.
Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina tugasnya mengumpulkan serbuk sari dan nektar. Madu merupakan produk hasil pengolahan makanan nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuhnya dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit makanan utama lebah pekerja ini adalah madu.
Lebah pekerja terbentuk dari telur yang terbuahi dari sperma yang tersimpan dalam ovarium yang jumlahnya mencapai jutaan sperma, jenis kelaminnya sama dengan ratu lebah bedanya lebah pekerja ini dari mulai telur menetes menjadi larva dan setererusnya makanannya madu biasa sedangkan ratu lebah mulai dari telur menetas menjadi larva sampai akhir hayat makanannya sari madu (royal jelly).
Apabila kesuburan reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu sudah tua maka secara naluri lebah pekerja mengadakan regenerasi pembentukan koloni baru dan mencari telur-telur yang terbaik, jika sudah menetas menjadi larva diberi makan sari madu (royal jelly) atau ada yang menyebutnya susu ratu kerena warnanya putih seperti warna susu jumlahnya biasanya lebih dari satu calon ratu, sarangnya paling besar dan paling menonjol lebih panjang dari sarang lebah pekerja, terletak paling bawah sarang.
Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat menetas jika koloni lebah kehilangan ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan bertelur dan yang lahir dari telur lebah pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah pekerja tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.
Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda yang masih perawan jika akan membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa (bukan "royal jelly"). Jumlah lebah jantan ini jumlahnya hanya ratusan.
Seringkali dalam film-film animasi, jika lebah-lebah diambil madu yang mereka produksi mereka diambil, mereka akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu, bisa juga karena sifat agresif kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu dipilih dari koloni yang jinak dan tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya untuk komersil bisa juga untuk kebutuhan sendiri.
Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri, tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter.

Siklus hidup
Lebah menjalani metamorfosis lengkap ("holometabola") sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan:
1.       telur;
2.       larva (bentuk ulat)
3.       pupa (kepompong);
4.       imago (lebah dewasa).
Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nektar, serta madu. Sebagian nektar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah.

Pemanfaatan lebah
Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk terjadinya penyerbukan silang dan penyebaran serbuk sari. Dalam penyerbukan buatan tanaman tertentu, lebah dipelihara dalam kurungan berisi tumbuhan yang akan disilangkan.
Madu yang dihasilkan lebah disukai oleh banyak hewan, khususnya beruang.
Manusia juga memanfaatkan madu sebagai makanan serta obat. Pemeliharaan lebah untuk diambil madunya telah dilakukan manusia sejak lama. Ilmu tentang lebah dan pemeliharaannya dikenal sebagai apiari. Usaha peternakan lebah juga disebut dengan nama tersebut.
Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi dirinya jika digunakan untuk menyengat yang berakibat kematiannya karena sengat dan kantong kelenjarnya akan terlepas dan tertancap pada sasaran. Sengat ini dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah (apitherapy).
Peternakan lebah modern bisa menghasilkan racun lebah yang keluar dari sengat lebah pekerja tanpa akibat matinya lebah, caranya dengan memasang jebakan dipintu masuk sarang lebah yaitu dipasang arus listrik yang cukup untuk membuat terkejut lebah, dari terkejutnya lebah itu secara tak disadari racun lebah keluar dari sengatnya dan hasilnya ditampung untuk ramuan obat-obatan.
Di beberapa tempat di Indonesia larva dan pupa lebah dijadikan makanan (misalnya sebagai botok lebah).

Sengatan Lebah

Lebah sering menggunakan sengatan ekornya saat merasa terganggu (terusik). Lebah menusukkan sengatan ekornya berkali-kali ke epidermis musuhnya sehingga merasa sakit. Namun, apa yang dilakukan lebah ini ternyata malah membuat sengatnya lepas (tertinggal) di kulit seseorang dan menarik alat sengat dan kantung sengat (yang memang menempel pada sengatnya), dan dalam beberapa menit kemudian lebah pun mati.

Selasa, 11 Oktober 2016

Kerja Rikat

KERJA RIKAT


Adelyn M.H.T / 02
Vania Jolie C/35

Ana gadis jenenge Fanny Rizka Atiningtyas, celukane Fanny. Dheweke melu bapake nang Malang amarga beda kedinasan, sahingga musthi pindah sekolah. Akhire, Fanny sekolah ing SMA Negeri 10 Malang.
Dina iku dina Senin. Sakmarine upacara, Fanny diaterake guru BK nang kelase sing anyar. Murid-murid padha kaget amarga ana murid anyar sing ora terduga. Fanny ayu rupane, kulite kuning langsat, rambute lurus kaya artise iklan shampoo, lan senyume manis banget. Kabeh arek lanang ing kelas padha sorak rame nggudo Fanny.
“Ass. Wrb. Kula Fanny pindahan saka SMA Cahaya Jakarta merganing Bapak kula pindah kedinasan. Kula pindah sakeluarga, saiki tinggal ing Perum Sulfat Agung Blok. D/9 No. 8 Pandanlandung, Wagir. Kula nduweni hobi nyanyi lan nonton film. Mugi-mugi kita sedaya bias dadi konco apik yo. Matur nuwun,”
Sawise perkenalan, Fanny lungguh ing mburine Dicta. Durung sempat kenalan, Fanny wis nangkep yen Dicta iku kayata “primadona” ing kelas. Dicta nduwe kulit sing putih mulus, rambute ikal ngombak, lan badane tinggi langsing. Mulane Fanny minder lan sungkan ngajak kenalan, nanging akhire Fanny berani ngajak Dicta kenalan dhisik kanthi akhire kalorone dadi kaca cidhek.
Sawise sak wulan Fanny sekolah ing SMAN 10 Malang, kala Agustus iku ana lomba nyanyi sing diadakno sekolah kanggo mengeti hari kemerdekaan Indonesia. Fanny lan Dicta padha ndaftar lomba kasebut amarga kalorone seneng banget nyanyi. Tahap seleksi siji, loro, lan telu wis dilalui kanthi akhire kalorone padha lolos nang babak selanjute yaiku semifinal. Pas semifinal rupane Fanny lan Dicta ora lolos bareng. Wektu iku Dicta lara tenggorokane amarga kecapekan. Sahingga pas seleksi semifinal suarane Dicta ora bagus kaya biasane akhire Dicta ora bisa lolos ke babak selanjute, yaiku final.
                Ing  babak final Fanny ketemu karo Cika, arek kelas sebelah sing suarane uga apik banget. Nanging sayange Cika iku arek sing ora bisa nerima lapang dada. Cika ora bisa nerima hadire Fanny dadi saingane ing babak final. Cika paham banget yen suarane Fanny bisa ngalahno dheweke amarga padha apike. Akhire Cika ora jujur. Cika ora ngandani Fanny yen dina iku ana seleksi final.
                Fanny ora ana persiapan gawe seleksi final dina iku. Dicta sing denger kabar yen dina iku ana seleksi final langsung ngandani Fanny. Katimbang didiskualifikasi, Fanny tetep melu seleksi final. Dheweke yakin bisa lolos.
                Cika sing eruh Fanny tetep melu  seleksi seneng banget amarga Fanny ora persiapan. Cika yakin musthi dheweke sing menang. Seleksi final dimulai kanthi mari, tibake Allah ngijino Fanny sing menang. Cika kaget setengah mati amarga dudu dheke sing menang. Juri pada ngevaluasi. Nyatane Cika mau nyanyi kesemangaten, nganthi ora sadar ana nadane sing mbleot.

                Cika akhire sadar ora bener dheweke ora jujur. Ora bener dheweke pingin Fanny ora lolos. Cika yakin Fanny ncen berbakat, ora salah juri netapno Fanny dadi pemenange. Cika nyuwun sepura marang Fanny lan akhire gelem ndukung Fanny ben bisa sukses acara nyanyine pas hari kemerdekaan Indonesia.

Nasib Sing Beruntung

Nasib sIng beruntung

Adhitya Wirawan S.P(03)
Amalia Dinda P.C (07)

Pengalaman nyenengna aku neng wektu liburan sekolah ,aku lan Adhit lunga plesiran menyang omah wong tuwa ne Adhit sing manggon neng padalarang. Aku pengen cepet tekan neng tujuan kesebut lan kita pun ngerncanake kanggo lunga mrana nggunakne siji transportasi kutha sing disebut kereta utawa sepur supaya cepet nganti tujuan .

Wektu neng dalan nuju omah e Adhit ,aku tuku oleh-oleh dhisik kanggo wong tuwa ne.
Sore kuwi wektu Aku lan Adhit tekan neng tujuan banjur nuju omahe lan wektu mlebu menyang omahe banjur salaman marang wong tuwa ne sing wis nunggu neng omah lan kami banjur menehake oleh-oleh sing mau tak tuku neng ndalan. Aku lan Adhit kancaku banjur leren dhisik sadhela lan nginum segelas teh sing digawe saka banyu adhem.
 
Sakwise cukup ngaso, Adhit ngejak menyang sawah duwe keluargane lan neng kana aku menikmati pemandangan alam sing becik apike, amarga udara ne isih sejuk lan hamparan sawahan isih amba lan kali-kali ugo banyune isih bening. Aku rumangsa ora sia sia amarga wis neng ajak Adhit kanggo berlibur menyang desa ne kuwi.

Wektu sore maghrib, Aku lan Adhit banjur age-age kanggo bali mulih. Lan kami ora lali kanggo berpamitan marang wong tuwane Adhit.


Wektu arep mulih menyang omah, aku nuju stasiun dhisik kanggo tuku tiket kereta. Wektu awak dewe ngantri kanggo tuku siji tiket jebulna dompete Adhit ilang amarga kecopetan. Adhit binggung amarga ora ana meneh dhuwit sing turah neng sak e lan dheweke ora bisa tuku tiket, lan ora adoh saka stasiun kereta kuwi aku nggoleki dompet Adhit dhisik sing mbok menawa tiba neng cedhak stasiun .

Jebulna ,dompet kanca aku wis ditemokake lan isine ugo tetap wutuh, untung wae ora ana barang sing ilang. Dompet kanca ku tiba amarga kanca ku ora bener ngleboke dompete menjero sak celana. Lan kami banjur bali ngantri kanggo tuku tiket kereta.

Ora suwe banjur kereta teka lan kami age-age kanggo munggah menyang kereta kesebut, sanganti neng stasiun bandung, kami teras numpak bis umun meneh kanggo nyedhak antara mulih menyang omah, sakwise nganti neng ngarep dalan gedhe sing cedhak karo omah dewe-dewe, kami pun misah kanggo mulih menyang omah.

Kamis, 29 September 2016

Pangrasan

Pangrasan

Maharani P. (18)
Thufail R. (34)

Sawijing wektu ing sawijining sekolah yaiku ‘SMA Selalu Sehat’ ono siji bocah kang jeneng e Reinaldi. Reinaldi iku lulusan salah sijine SMP kang terkenal apik ing kotane. Dewek e nakal nanging cerdas nemen.
Senajana bocah e cerdas, Reinaldi sering dicalathoni marang Ibu utawa Bapak guru amarga seragam sing digawe ora tau rapi kaya murid-murid liyane. Dewek e ora tau kapok sanaja dicalathoni bendina lan terus-terusan. Mungkin Bapak/Ibu guru kerasa mangkel atine merga Aldi ora tau manut pitutur gurune.
Ing sekolah, Aldi duwe akeh kanca lan sahabat, salah siji sahabat e yaiku Eva. Eva salah siji kanca kang paling cedhek karo Aldi. Dina-dina, nang endi-endi dekne kabeh kudu ngloro, seroso dunya duwekne wong loro.
Sasuwene bocah loro dadi sahabat, Aldi mulai nduweni rasa dening Eva, Aldi lajeng mbenahi awak e dadi luwih becik saka sadurung e kanggih narik perhatiane Eva. Eva kang ndeleng perubahane Aldi dadi bingung lan ngiro-ngiro alasane Aldi berubah.
Reinaldi nyobi dadi biasa wae supaya ora ndelokake perasaan e marang Eva. Dewek e terus mendem perasaane nganti ora kerasa saktaun suwene. Nganti mubarang wektu Aldi duwe rencana kanggo ngungkapake pangrasane. Wektu Aldi ngungkapake pangrasane, Eva dadi kaget karo apa sing diomongake Aldi. Ora kinira, jebulna Eva nduweni pangrasan kang podo karo Aldi.Sanajan podo-podo nduweni pangrasan sing pada, Eva lan Aldi milih dadi sahabat apik ning karo rasa katresnan.



Rabu, 28 September 2016

Rabu, 21 September 2016

Nigel, Naga lan Kayla

Nigel, Naga lan Kayla

Rahma Deantika (26)
RR Fiddini (32)

     Nigel Alessandro... yaiku bocah kang  ora iso ditebak. Dheweke dikenal meneng, lan jarang ngomong karo wong wadon. Miturut kanca-kancane Nigel duwe dunya dewe maksude, duwe keasyikan dewe. Padahal jare kanca-kancane Nigel iso dadi populer  yen ora terlalu meneng lan tambah kece yen kacamata ne dibuka.

     Asline Nigel pada karo manungsa liyane. Dheweke nduweni hobi lan kesenengan kang wajar-wajar ae yaiku munggah gunung. Nanging dheweke jarang ngajak kancane gawe ngelakoni hobine iku amarga dheweke rumangsa nyaman dhewean. Dheweke wes tau munggah kabeh gunung kang  ana ing daerah Malang lan sekitare kejaba siji gunung yaiku gunung Wilis kang ana ing Tulungagung. Rencanane, preian ulan ngarep iki Nigel arep munggah gunung kasebut.

     Pada karo manungsa liyane pisan Nigel seneng wong wadon, jenenge Kayla Nazzati. Nigel pertama ketemu karo Kayla iki ing gunung Bromo. Pertama ketemu Kayla nyapa Nigel karo senyum kang ramah marang Nigel. Nigel rumangsa bingung amarga ora ana apa apa kok malah di senyumi, dheweke bingung nggoleki apa ana kang salah marang awake. Sakwise iku, Nigel bolak-balik ketemu Kayla ing gunung. Suwe-suwe Nigel sadar yen Kayla iku kanca kuliah e dewe. Sadar e wektu Nigel papasan karo Kayla ing Gerbang Kampuse trus disapa karo Kayla lan dijak mlaku bareng, ndlalah kelase Nigel lan Kayla iku sebelahan. Jebulna  Nigel wes mendem perasaan saka awal ketemu karo Kayla ing Gunung Bromo, nanging Nigel ora ngerti yen Kayla iku kanca kuliahe dewe.

Preian...
     Nigel munggah  Gunung Wilis kaya rencana awale. Ing perjalanan menyang puncak, Nigel dikagetake karo swarane kewan kang kelaran ing mburi sesemakan. Nigel banjur nggoleki sumber swara kuwi. Nigel tambah kaget pas ngerti yen swara kasebut saka kewan kang Nigel dewe ora ngerti iku kewan apa. Kewan iku nggletak lemes ing lemah. Nigel awale ora wani nyedek, nanging sakwise ndeleng yen sikile kewan iku lumur getih Nigel banjur welas marang kewan kuwi. Akhire Nigel ngurungake niat e gawe lanjut menyang puncak, Nigel banjur nulungi kewan iku ngrawat sikile kang lara.

     Sampe ing omah Nigel singit-singit wedi keeruhan wong tuwane yen dhewek e mulih nggawa kewan saka gunung. Sakwise Nigel mbalut sikile kewan iku, Nigel banjur nggoleki informasi ngenani kewan kang ditemu kuwi. Akhire Nigel nemu sumber kang nyebutake ciri-ciri kang pada karo kewan iku, yaiku Naga. Awale Nigel ora percaya yen ana Naga ing dunya iki, nanging sakwise ndelok dewe Nigel mulai percaya karo anane Naga. Pirang-pirang dina Naga kuwi dirawat karo Nigel, Naga kuwi mulai pulih keadaane. Nigel nganggep Naga kuwi wis kaya kancane dewe. Ben dina Nigel curhat marang Naga ora mung masalah kuliah wae nanging masalah demenan pisan. Sanajan  curhatane Nigel ora tau ditanggepi karo Naga, Nigel ngerasa lega sakwise curhat marang Naga.

     Ing sawijing dina, Nigel curhat marang Naga kaya biyasane, dumadakno Naga nanggepi curhatane Nigel karo ngomong, “Ungkapna wae disek”. Saknalika  Nigel mencolot saking kagete weruh yen Naga kang selama iki dirawat iso ngomong. Naga terus ngewenehi saran-saran marang Nigel ben Nigel ngungkapake perasaane marang Kayla. Suwe-suwe Nigel greget lan takok, “Naga, naga.. saranmu iki apa iso tak percaya? Kok kowe iki kaya ngerti banget ngenani masalahku iki”. Naga banjur njawab “Wes talah percaya wae, aku iki wes nduweni pengalaman kang akeh yen urusan karo Naga wadon”. Nigel ngguyu kepingkel krungu jawabane Naga. “Aja ngguyu, ngene-ngene aku iki terkenal playboy ing dunya Naga”, Nigel banjur tambah ngekel.

     Akhire Nigel ngelakoni sarane Naga kuwi. Nigel ngajak Kayla mangan, nonton, mlaku-mlaku kaya kang disaranake Naga. Ananging ing saben patemon kuwi, Naga mesti mandu Nigel saka walik jakete Nigel. “Gel, tak sawang-sawang Nayla iki wis mulai kecanthol marang kowe” Jare Naga sakwise sampe omah. “Iyo ta?” Takone Nigel. “Iyo.. kepriye yen aku ora melok maneh, dadi awakmu kudu ngungkapake perasaanmu dewe. Ora tak tuntun maneh.” Jare Naga. “Tapi aku wedi yen aku grogi ing ngarep Kayla lan salah ngomong” Jare Nigel. “Iya wes tetep tak pandu wae gel, aku pisan wedi”.


     Jam 3 sore ing cafe Bar-Bar, Nigel nemoni Kayla gawe ngungkapake perasaane. Ing tengah-tengah pangguneman kang dipandu Naga, Kayla krungu kaya ana swara liya sing nututi swarane Nigel. Kayla banjur takon “Eh.. swara apa kuwi?”. “Ora ana apa-apa i” Nigel gopoh lan banjur ngelebokake tangan e menyang kesak . Tapi Kayla yakin ora salah krungu, Kayla meksa Nigel ndudui apa kang ana ing kesake. Pluk, Naga lugur saka kesake Nigel ing latar. Kayla bingung ana apa iki sakjane. Akhire Nigel jujur yen selama iki Nigel isa cedek karo Kayla iku amarga dheweke dipandu karo Naga. Nigel pasrah yen Kayla nesu lan ora isa nerima yen selama iki Nigel goro marang Kayla. Nanging, kejaba prasangkane Nigel, Kayla malah terharu krungu kejujurane Nigel. Lan Kayla jujur pisan yen dheweke wis seneng Nigel mulai awal ketemu Nigel ing Ospek kampuse. “Sakwise iku, aku banjur usaha gawe iso cedek karo kowe tapi ora iso amarga kowe arek kang meneng. Terus aku weruh saka kancamu yen hobimu kuwi munggah gunung. Aku banjur nututi kowe munggah gunung pisan arep-arep yen isa ketemu kowe ing gunung. Awal ketemu kowe ing Gunung Bromo kuwi aku seneng banget Gel” Kayla crita karo netesake eluh. Krungu crita kuwi Nigel ora bisa ngomong apa-apa maneh nanging langsung ndekep Kayla. Naga ndeleng sakarone melu seneng pisan banjur pamit marang Nigel  "matur nuwun amarga wis ngerawat aku sampe waras gel,aku wes nutugake tugasku saiki wayahe aku balik menyang dunyaku". Saknalika kabeh ruangan dadi bercahaya, Naga ngilang ning walik sinar sing padhang.

Kanca

Kanca
Azizah Tri N (09)
Regina Ridha A (28)

            SMA N 10 Malang, salah sijisekolah negeri ing kutha Malang. Sekolah kanggo nimba ilmu siswa SMA ing Malang. Sekolah iku ora mengkono wiyar. Tapi sekolah iku isih layak lan nyaman kanggo tempat sinau.

            Semester keloro wes dimulai, saiki kabeh murid sekolah mulai kegiatan belajar mengajar maneh sawise preian. Ora suwi suwi waktu kag dibutuhake kanggo nyesuaike diri, kajaba siswa anyar siji iki. Jenenge Regina Ridha Ananda tekan pindahan sekolah liya.

            Kaya biasane, ing dina pertamane sekolah guru pelajaran pertama ngongkon dheweke perkenalan ing ngarep kelas. Dheweke mung nyebutake jenenge lan asal sekolahe wae. Alasane pindah yaiku amarga pekerjaan wong tuane sing kudu pindah pindah kota. Sawise perkenalan, Regina lunggu ing bangku sebelahe siswa berkacamata lan berkrudung.

            “Hai, aku Azizah” ucap siswa berkrudung iku mau. Regina mung angguk-angguk wae. Dheweke ora bermaksud ngabaiake Azizah, nanging sifate sing pendiam kuwi nggarai sikape kaya ngono. Azizah wes nyoba ngajak Regina ngobrol, nanging Regina mung njawab nggawe bahasa tubuh wae. Akhire Azizah menghentikan niate gawe koncoan karo Regina, Azizah wedi menawi sikape nggannggu Regina..

            Wes seminggu berlalu nanging keadaane ora berubah. Azizah isih berusaha ngajak ngobrol Regina, nanging Regina isih kaya ngono, ora ngomong opo-opo. Azizah sing ngerasa kesal iku curhat menyang Nadya lan Fanny. Nadya lan Fanny pancen kanca cedeke Azizah, dheweke ora sungkan cerita apa wae menyang Fanny lan Nadya iki. Azizah cerita yen Regina iku arek sing meneng, angel diajak ngomong, cuek. Akhire Fanny lan Nadya mbantu Azizah supaya Regina iso terbuka.

            Akeh cara sing dilakoake Fanny, Nadya, lan Azizah. Mulai tekan ngajak nang kantin bareng lan liya liyane, nanging dheweke ora gelem. Sampai akhire ana tugas kelompok sing kudu dikerjakane berempat. Regina setuju, nanging Regina ora tau berpendapat. Fanny waktu iku sing dadi ketua kelopoke mung menehi pembagian tugas gawe Regina. Regina mung ngerjakake tugase wae, ora diskusiaken dhisik menyang kelompoke. Fanny nyoba negur, nanging Regina wes ngerampungake bagian tugase, dadi selama tugase wes dirampungne Fanny ora keberatan.

            Wis seminggu lebih mereka ora iso nggawe Regina terbuka. Sampai akhirnya mereka bertiga ngerencanaake gawe negur Regina. Sesuke pas pulang sekolah mereka mencegah Regina pulang dhisik sampai kelas sepi. Sawise kelas sepi, merekapun mulai menegur Regina.
“Heh, awakmu yen diajak ngomong kok gak tau njawab seh?!”
“Awake kan wes baik a nang awakmu”
“Awakmu gak seneng a karo awake dewe”

Mereka bergatian ngomong karo Regina. Nanging Regina mung meneng wae. Dheweke nyoba ngabaine mereka bertiga dengan metu tekan kelas. Nanging Regina ditahan.
“Kok awakmu nyuekin awake se?!”
“Awake salah apa nang awakmu?”
“Jawab a!!!”

Mereka bertiga nyoba nggawe Regina mau njawab pitakone.
“awakmu gak gelem koncoan karo awake?”
“Ya” Regina nyentak
“Kenapa?” pitakone bertiga bareng-bareng. Mereka kaget lan kesal amarga mereka ora salah apa-apa nanging wes dimusuhi karo Regina.
“Wes sore, aku pingin moleh” jawab Regina karo nunduake kepalane.
“Jawaben sek pertayaane awake iki” ucape Azizah karo nyekel tangane Regina, nanging Regina cepat-cepat menepisnya.
“Awakmu kok jahat seh...” ucap Fanny kecewa. Dengan matane sing berkaca-kaca akhire Regina mau bercerita.
“Percuma aku duwe konco yen gak suwi maneh aku bakal pindah maneh, bakal ninggalno kalian, bakalan gak ngobrol ngobrol maneh. Engko yo kalian bakal ngelupain aku padha kaya kanca-kancaku sadurunge.”
Suasanane dadi hening. Nanging keheningan iku mau pecah amarga ucapane Azizah
“awake gak bakal ngelupain awakmu”
“Iyo, kan ana medsos. Awake iso ngobrol ngobrol ing medsos kuwi” tambah Fanny
“kanca-kancaku kabeh padha ngomong ngono. Tapi iku mung waacana wae.” Jawab Regina
“Awak e janji ora bakal kaya ngono. ” ucap Nadya
“yen awake kaya ngono, hajar ae awake.” Tambah Nadya karo bercanda.
Fanny, Azizah, Regina lan Nadya ketawa.

“swuwun yo rek” ucap Regina. Pas iku pertama kaline Regina nunjukake seyumane. Sesuke Regina mulai ngerubah sikape, dheweke dadi lebih terbuka lan cerita macem-macem menyang kanca kancane. Nanging dheweke tetep dadi Regina sing pendiam.

Selasa, 20 September 2016

Ulang Tahun Nigel

Ulang Tahun Nigel

Ahmed SM (05)
Muhammad Rizky Fammy (20)
Rifqy BA (31)

             Iki cerita kancaku ing SMA 10 Malang. Arek kuwi jeneng e Nigel. Maringene bocah kuwi arep ulang tahun. Lare-lare sak keas arep ngerayak no ulang tahun e Nigel. Dadakno nigel iku lahir e barengan karo Reyhan. Pas banget seng arep ulang tahun ono loro iso traktiran nganti wareg. Nigel kuwi arek e meneng, mbanyol, pinter, gamers, lan cerdas. Biasane Nigel diarani  gendaan e Rama amarga nang endi wae mesti karo Rama.

            Lare-lare podo urunan duwit kanggo ngerayakno ulang tahun e Nigel lan Reyhan, utamane aku lan arek-arek lanang seng liyane. Rencana ne arep di tukok ne kue ulang tahun. Arek lanang e podo kumpul kanggo nggarai Nigel pas ulang tahun e. Ono seng usul yen kate ngowo tigan lan arep di cemplung no nang kolam iwak ing sekolah. Tapi Nigel rumangsa lali yen mene iku ulang tahun e.


            Mene ne, arek-arek lanang podo orang ngreken Nigel lan njaluk tulung guru kanggo nyeneni Nigel. Pas moleh e, rencana siap dilaksanaken. Arek e dijunjung nang kolam iwak terus di uncali tigan karo arek-arek. Mari iku kue ulang tahun e di serahno nang Nigel. Nigel seneng banget, ketara saka muka e amarga arek e mesam-mesem dewe. Banjur kuwi arek e traktiran nang arek lanang seng liyane.

Reyhan Kang Nelangsa

“Reyhan Kang Nelangsa”

Anugrah Hyang P (08)
Reyhan Mahadika (30)

                Reyhan iku jenaka sing gurung nemokake jodho. Reyhan kuwi arek Sawojajar, lanang, awake loyo gak neko-neko. Uripe peteng, suram, lan sunyi. Rekor murine ditolak wadon ngalah-ngalahi Udin Gambutz.

                Ing sawijining dina, Reyhan nduweni tekad kang teguh gawe golek jodho sak onoke. Kabeh cara dilakokake saka jungkir walik, renang ing ngliyep, shadaqah nang masjid, nyambangi makam e Mpok Nari, sesajen bacem, lan sapanunggalane.

                Sawise kabeh cara dilakokake, Reyhan dikandhani kancane yen ana biro jodho termujarab ing kutha Malang. Reyhan tanpa pikir dawa langsung mancal menyang omahe biro jodho kuwi. Sampek ndek kono, Reyhan ditakoki marang biro jodho.

Biro Jodho:  ”Tujuanmu mrene pasti golek jodho.”

Reyhan:  “Loh sampeyan kok eroh ,Mas. Sakti tenan yo sampeyan”

Biro Jodho: “Sakti kan aku?”ujar mas biro jodoh mau. (iki kan panggon biro jodho yo mesti mrene gawe golek jodho) ucape biro jodho ing jero ati kang ngesakno marang kebodohane Reyhan.

Reyhan: “Mas, golekno aku jodho sak onoke!”
Biro Jodho: “Sik-sik tak golekno. Ing itungan 1,2,3 jodhomu bakalan teka ndek ngarepmu.”

Reyhan: “Endi Mas?”

Biro Jodho: “Aku jodhomu, lope you!”

Reyhan: “Gak kolu, mas!”Ujar Reyhan keweden lan mblayu kecirit-cirit dikejar marang Biro Jodho kuwi.

                Sawise seminggu tekan kedadean iku, Reyhan ngurung awake nang njero kamar. Nafsu mangane mudun tekan telu kali dadi seperpapat kali sedina. Matane sing biasane ngantukan dadi melekan saiki. Kanca-kancane akeh sing nyambangi lan ngejak dolan nanging Reyhan pancet terpuruk.
               
Amarga stres kang numpuk, Reyhan golek udara seger mlaku-mlaku nang CFD. Mripate Reyhan kang binar mendelengi mripate kang endah kuwi, Wadon kuwi mendelengi Reyhan pisan. Atine kesensem marang paras wedok kuwi lan Reyhan mesam-mesem ora jelas marang wadon kasebut (wadon sing dimaksud kuwi artis wadon sing ono ndek stiker). Bapak-Bapak sing dodolan stiker ngerasa prihatin lan ngewenehi stiker iku gratis marang Reyhan.

Sawise ndek omah, Reyhan nempleki kabeh Stiker Artis Wadon mau ndek sampinge fotone. Amarga stiker koleksine wes akeh, Reyhan titik titik wes ngelalikno kedadean kang Na’as iku lan saiki Reyhan ngelanjutna uripe kaya biasane
               



Kertas Werna Abang

Kertas Werna Abang


Gadis Azizah (11)

Puspa Ayu R (25)

            Pukul 06.45 suara bel wis kerungu banter iku tandae jam pelajaran wis arep mulai, kerungu suara sepatu gedebukan, pas lawing kebuka tibake Aldi. Aldi iki arek e sering telat, sakliyane kuwi Aldi iku duweni sifat ceria, nanging dheweke meneng meneng nggelendemi. Aldi iki nduweni sahabat jenenge Rifqi. Rifqi iki arek e loman lan duwe pawakan gede banget.

            Sawijining dina Aldi ing kelas ket teko, dheweke eruh ana Rifqi ing pojokan lagi ngitung duwek sangu e. Aldi dina iku lali nggowo sangu, lan muncul ndek pikirane gawe nduweni duwek iku, Aldi kepikiran gawe lungguh ing sebelahe Rifqi, supoyo iso nggerayahi dhuwek e Rifqi ndek njero tas e pas Rifqi merhatekake guru.

            Pas wayahe istirahat Rifqi kate njupuk dhuweke gawejajan nanging duweke ora ana. Rifqi ngeleng eleng duwek e nandi, sakiling e yo di deleh ing njero tas, terus Rifqi eleng Aldi bari lungguh ing sebelahe lan ngomong lek dheweke lali ora nggowo sangu. Nanging dheweke ora gelem gegabah amarga Aldi iku sahabat e lan ora mungkin njupuk duweke, Rifqi akhire ngomong nang wali kelas e lek kelangan duwek 100.000.


            Akhire karo wali kelas e di kongkon nggeledah tas e arek kelas siji-siji ben ora tuduh tuduhan mending langsun di golek ae. Pas nggeledah tas, kanca kanca ne podo maju nang ngarep. Celaka ne Aldi ndeleh duwek sisa ne gawe njajan mau ing njero tas lan lali njupuk amarga wes kesusu di kongkon maju nang ngarep. Pas Rifqi nggeledahi tas e Aldi, Rifqi nemu duwek seket ewu padahal mau Aldi kanda yen ora nggowo duwek amarga ke awanen. Rifqi langsung nakok nang Aldi iki duwek e sopo, Aldi bingung njawab opo soale dheweke yo ora pinter goro. Lan akhire Aldi ngaku nang guru ne lan nang Rifqi yen iku duweke Rifqi, dheweke njauk sepuro lan janji ora bakal ngulangi maneh. Aldi dewe yo ngomong iku mau dheweke khilaf. Untung e Rifqi iku arek seng ora dendam an, akhire mbek Rifqi dimaafno lan dikandani yen arep nyeleh duwek ora usah sungkan sungkan timbangan e njupuk kaya maling.

Pengen Mudik

Pengen Mudik


Absari Hayuning S (01)

Nurullah W (24)


Bulan Ramadhan mesti dadi bulan sing bisa ngumpulake aku lan kaluarga-kaluargaku sing liyane. Mbah Kakung lan Mbah Uti kuwi wong tuwa saka Bapakku lan anggota kaluarga sing paling sepuh.
Puasa taun iki kerasa luwih jangkep saka taun wingi amarga aku ora tau bolong puasane . Seneng bisa puasa luwih jangkep. Aku pingin bisa cerita marang dulu-dulurku ing Jember. Aku lahir ing Jember, nanging wayah umurku 12 taun, aku kudu pindah menyang Malang amarga bapakku ditugasake ing Malang. 

 2 dina sakdurunge lebaran, atiku bungah banget lan langsung kepikiran perjalanane mudik mengko, aku seneng banget yen wayahe mudik amarga bisa ketemu Mbah putri lan Mbah Kakung karo ketemu sodara – sodaraku lan bisa dolen bareng. 

“Shab, mari ngene arep buka puasa, bantuen ibu nduk” Ngendikane Ibu mbuyarno lamunanku. Aku ngampiri Ibu lan mbantu resik – resik omah.

Singkat cerito, sesok yaiku dina terakhir puasa, aku seneng banget aku bisa mangan manisan lan jajan – jajan lebaran sing salah sijine jajanan favoritku yaiku nastar. Kesenenganku kuwi banjur ilang ming sak wengi sadurunge lebaran, sakwise ngerungokake apa sing bapak kandani marang aku. Lebaran taun – taun wingi keluargaku mesti lunga mudik ing Jember. Nanging ora gawe taun iki.

“Pak, Bapak..” aku nyeluk Bapak

“Iyo, apa Nduk?” saut Bapak

“Bapak, dina iki kan malem takbiran, yen ngono sesuk lebaran. Pak apa lebaran taun iki dheweke mudik?”

“Ora nduk, kene ora mudik taun iki”

“Kenopo Pak?”

"Mbah Kung lan Uti wes seda nduk, yen arep mudik, mengko turu endi awakdewe? Yen langsung mulih bakal kesel"

"Nanging Yah”

"Wis ta nduk , saiki siapno wae gawe mene. Apa – apa wae sing kudu digawa" Jare Bapak

Aku menyang kamar karo lemes. Omahe Mbah Kankung lan Mbah Utiku kuwi omah sing biasane digawe kumpul dulur-dulur pas wayahe lebaran. Sakwise Mbah Kakung lan Mbah Uti seda, dulur-dulur wes ora ana panggon gawe kumpul-kumpul maneh. Amarga dulur-dulurku kabeh saka kutha-kutha sing adoh saka omahe Mbah Kankung lan Mbah Uti.

Bapakku putra mbarep lanang saka MbahKakung lan Mbah Uti, banjur omah keluargaku sing saiki dadi panggon kumpul sadulur.


Bener taun iki aku ora isa mudik. Sedih rasane ora ngerasakna mudik marang Jember maneh. Ora iso ngerasakake macet mudik maneh. Nanging aku tetep seneng amarga aku bisa tetep kumpul karo dulur-dulurku liyane sanadyan wes ora ana Mbah Kakung lan Mbah Uti maneh.

Telo Lan Baya

TELO LAN BAYA

JONATHAN CHRISTANTO (16)
REINALDI GUISTA PRADANA ISMAIL (29)

Ing alas ana kewan sing paling cerdik yaiku Telo.Telo nduwe sifat cerdik saka kabeh kewan ing alas.Telo wes ora nduwe keluarga amarga keluargane wes ditembak karo pemburu,tapi Telo nduwe kanca akeh yaiku kerbau,manuk,monyet,lan lian-liane.

Ana ing sawijining dina, Telo mlaku-mlaku ana ing pinggir kali. Dheweke lagi susah mergane wetenge krasa luwe. Wis wiwit wingi Telo ora kelebon panganan babar pisan. Lho kok bisa Telo ora mangan wiwit wingi? Critane kaya ngene iki. Desane Telo saiki lagi ana pagebluk. Timun-timun sing ditanduri pak tani padha cmati gabug. Kumangka ngerti dhewe ta, timun kuwi rak panganane Telo to. Wong sak desa uga padha gumun, kok bisa tanduran timune padha mati gabug senajan ora ungsum ketiga. Udan tetep mudhun seka langit. Kali pinggir desa yo ora asat, malah luwih akeh seka adate.
“Wadhuh, bisa mati luwe nek ngene iki terus”, ugeme Telo karo ngelus elus wetenge sing katon cilik merga ora ana isine. “Woh-wohan semene akehe kok yo ming timun thok sing gabug. Sial.. jan tenan siale”, batine Telo saya mangkel atine.


Pas mlaku ana ing cedhak wit randhu sing nggo tetenger desa kuwi Telo ketemu karo kelinci. Kelincine katon bagas waras nandhakake dheweke wareg. “Lho, Lo, ana apa kowe kok katon lemes”, kelinci ngaruh-aruhi Telo. “Apa durung mangan kowe Lo”, kelinci nerusake takon. Telo sing nyauri karo rada nesu, “ Wis ketok lemes kaya ngene kok malah ditakoni wis mangan apa durung. Ngece kowe!!”. Kelinci kaget. Dheweke ora ngira yen jawabane Telo malah dadi nesu. Kelinci tetep sabar. “Iki mesthi ana apa-apa”, batine kelinci. “Aku njaluk ngapura ya Lo, yen aku ana salah. Aku ora ngerti nek kowe saiki lagi ana masalah. Mbok crita karo aku, sapa ngerti aku bisa nulungi”, kelinci ngomong alus karo nyedhaki Telo.

“Oooohhh dadi ngono to critane”, kelinci lagi ngerti masalahe Telo sak wise dicritani kahanane. “Eh, ngerti opo ora, desa sebrang kali kae saiki lagi panen timun. Aku ngerti dhewe pas pak tani nyabrang numpak prau. Pak tani nyangking timun gedhe-gedhe tur katon seger-seger”, kelinci nerangake apa sing bar didelok. “Tur ijo-ijo meling-meling”, kelinci nambahi ujare. Krungu critane kelinci Telo dadi kemecer. Wetenge dadi saya muni kemrucuk. Idune dadi ngeces. “Timune gedhe tur seger-seger?”, ujar Telo. “Ya wis aku tak mara rana…!”, Telo mlayu nggenjrit karo mbengok nganti lali ora pamitan karo kelinci.

Telo meneng. Ngadeg kaya patung. Ora obah babar pisan sak tekane pinggir kali ana ing pinggir desa. Dheweke nganti lali yen kali bates desa iki kali gedhe sing akeh bayane. Saking luwene critane kelinci ora dipikir akeh. Saiki dheweke saya bingung. Arep nyegur kali mesthi dicokot baya. Tur dhasare Telo ora isa nglangi. Arep melu prahu mesthi ora entuk mergane Telo wis kondhang tukang nyolongi timune pak tani. Arep liwat kerteg gedhe kudu mlaku ndhisik telung dina telung wengi. Telo saya bingung. Munine weteng saya sero. “Krucuk… krucuk… krucuk….”. Ora let suwe mripate abang mbranang mbrebes mili. Iluhe netes. Nangis. Ora sadhar, merga disurung karo kahanan wetenge, Telo mlaku maju. Sikile mlebu kali sithik mbaka sithik.

“Whoooooaaaaahhhh”. Dumadakan baya gedhe wis ana ing ngarep Telo. Tangane wis nyekeli sikile Telo. “Wis, Lo. Saiki kowe wis ora isa ucul seka aku. Aku arep nguntal awakmu. Ha ha ha ha ha…”. Baya gedhe mau wis arep nyaplok awake Telo sing katon kuru mau. Telo ndredheg, meh semaput. Ning dhasar Telo, nek kepepet kaya ngene iki malah pikirane bisa mletik.

“Sabar… sabar… sabar….pak baya… sabar”. Telo wiwit muter mikire. “Aku iki jan jane diutus karo Kanjeng Nabi Sulaiman. Kanjeng nabi arep maringi rejeki marang kaum baya kabeh. Lha aku terus diutus kon kudu ngetung ana pira baya sing ana neng kali iki”, Telo crita karo ngatur ambegan ben ora ketok ndredheg arep diuntal baya. Sak durunge baya mikir dawa Telo nerusake critane. “Ning ndilalahe mripatku wingi lara ora isa ndeleng meneh. Delengen mripatku iki. Abang mbranang tur mbrebes mili banyune. Iki merga mripatku lara. Aku ora bisa ndelok kowe kabeh, dadine aku ora isa ngetung siji siji kowe karo kancamu”. Telo saya kendel omonge merga krasa sikile baya saya kendo olehe nggoceki.

“Lha terus piye…..”, baya-baya padha mbengok bareng bareng. Telo saya seneng terus ngandhani carane. “Kowe kabeh saiki baris jejer jejer seka pingir kali iki tekan pinggir kali kana. Aku terus ngetungi siji-siji karo mlumpat gegermu. Ben aku ora lali olehe ngetung, pas aku ngidak gegermu sing diidak kudu ngitung dhewe urut.”

Bar dikandhani carane, baya-baya sing wis ngumpul mau padha bubar terus nata dhewe dhewe kathi urut. Kahanan katon rame banget. Telo ethok ethok ora ndelok. Telo meneng men diarani wuta tenan karo baya-baya. Sakwise baya nata kanti urut, baya sing nang pingir dhewe ngundang Telo. “Telo, iki wis rampung. Cepet ulek diitung, aku selak kepingin hadiahe seka Kanjeng Nabi Sulaiman.”. Mega diceluk, Telo miwiti ngancik geger baya siji mbaka siji. Pas gegere dipidak, baya ngitung karo mbengok. “Siji”, “Loro”. “Telu”. Lan sakteruse nganti tekan pinggir kali sabrange. Ana telun puluh sanga cacahe.

Mbasan wis tekan pinggir kali, Telo mlayu mbradhat sipat kuping ninggalake baya sing isih jejer ngenteni. Akhire baya lagi sadhar yen wis diapusi Telo. Telo saiki kewaregen timun. (rampung)









Arti Tresna

ARTI TRESNA

Kholilatul U (17) 

Nurlaili S (23)

Sawijing dina ana remaja umure 17 taun, nduwe jeneng Regina dheweke kelas 12 SMA. Pas budhal menyang sekolah dheweke ketemu Fanny, kanca sakelase. Ing dalan Fanny takon pr marang Regina. Ing kelas Regina iku dikenal rajin lan disiplin. Ora salah yen kabeh kanca kelase mesti takon pr marang dheweke. Ora suwe bocah loro kuwi sampe kelas lan lungguh ing bangkune dewe dewe. Bel muni iku tandane pelajaran diwiwiti. Saksuwene ing sekolah akhire bel mulih muni. Kabeh murid pada dhisik-dhisikan metu sekolah.
Sesuke pas pelajaran pertama guru melbu kelas karo murid anyar. Murid anyar iku banjur ngenalake dheweke ing ngarep kelas. Dumadakna jenenge Hendry, Hendry pindahan saka Surabaya. Sakwise kuwi Hendry lungguh ing bangku kosong sisihe Renaldi, Renaldi kuwi arek sing di dhemeni Regina mulai kelas 11. Ora suwe Hendry lan Renaldi wis dadi kanca akrab.
Wes suwe sekolah ing kono, Hendry nduwe rasa marang kanca sakelase yaiku Tika. Ing sawijining dina Hendry nekat nyatakake perasaane marang Tika. “Tik, aku tresna marang kowe, apa kowe gelem nrima aku?” kahanan kelas langsung meneng, kabeh pada melongo ngrungokake Hendry ngomong kuwi. kanca sakelase muji dheweke. ‘Kapan ya ana sing nembak aku?’ batine Regina. Iseng-iseng Regina nggolek pangertene tresna iku apa ing google tapi tetep wae Regina ora ngerti maksude.
Akhire Regina takon marang Fanny, Fanny njawab “kowe kudu ngerasaake dewe yen pingin ngerti artine.” Ngrungokake jawabane Fanny, Regina sek tetep ora ngerti amarga Regina iku remaja sing kutu buku, penampilane sederhana ora kaya arek jaman saiki. Akhire Fanny lan salah siji kanca sakelase yaiku Nadya mutusake gawe ngerubah penampilane Regina. Dheweke kabeh ngajak Regina menyang salon gawe ngerapekake rambute.
Sesuke wektu Regina sampe ing sekolah, kabeh wong melongo ora percaya yen iku Regina. Kabeh guru ya pangling pisan ngira yen Regina iku murid anyar. Mulih sekolah Renaldi sing di dhemeni Regina nyedhaki dheweke, dheweke takon langsung marang Regina “Apa bener iki kowe Regina?” jare Renaldi. “Pancen iki aku Regina sing biasane diceluk kutu buku.” “Tapi aku ora percaya yen iki kowe, aku ora maneh ndeleng wajahmu sing lugu iku, oh iya kenapa kowe dadi berubah penampilan kaya ngene? Aku luwih seneng kowe sing biyen sing sederhana.” Jare Renaldi.
“Kenapa kowe luwih seneng aku sing biyen tinimbang aku sing saiki? Tapi kanca-kanca luwih seneng aku sing saikitinimbang aku sing biyen?” pitakon Regina. “Amarga dekne kabeh ndeleng kowe mek saka njabane, yen aku ndeleng kowe saka njero. Aku ora ndeleng kowe saka penampilanmu, tapi aku ndeleng kowe apa anane kaya biyen sing natural.” Jare Renaldi. “kenapa kowe takon koyo ngono?” takon Regina. Tapi Renaldi langsung ninggalake Regina tanpa njawab pitakone. Ing omah Regina ana kepinginan ngerubah penampilane kaya biyen.
Sesuke ing kelas kanca-kanca ndeleng dheweke karo dandanan naturale. Pirang jam sakwise iku Fanny lan Nadya kaget amarga ndeleng Regina ngubah tampilane maneh. Dekne kabeh takon “Kenapa kowe ngubah penampilanmu maneh?”, “Aku sadar yen kita kudu yakin karo dheweke dewe, ora perlu isin karo dandanan kita sabendinane” jare Regina.
Mulih sekolah wektu Regina mlaku karo Fanny lan Nadya, dumadakan Renaldi ngampiri dheweke kabeh “nah, kaya ngene dandanan sing tak dhemeni” jare Renaldi. “Cieee, koyoke ana sing kate nembak ikiii” terus Fanny lan Nadya ngece “Oh iyo Di, kowe during njawab pitakonku, apa maksudmu ngomong koyo ngono wingi?” takon Regina.
Renaldi njawab “Hmm, gelem a kowe dadi pacarku, aku wis suwe tresna marang kowe lan aku luwih seneng dandananmu sing natural kaya ngene”. “uuuh so sweet” Fanny lan Nadya ngece. “Iya tak trima, kowe sing wis ndadekna aku sadar, yen kita kudu bersyukur karo dandanan sing wis gawe kita nyaman” jare Regina.

Bengine Regina nulis Diary, “Saiki aku wis ngerti apa sing dimaksud tresna, senajan kita maca buku sing akeh sabendina, kita ora bakal ngerti yen kita ora ngalami dewe.” Akhire Regina bahagia lan bungah.

Kejutan Sing Gagal

KEJUTAN SING GAGAL


Immanuella P (15)
Rebecca A (27)


Ing dina sabtu Lila, Fitri, lan Dini kelingan ulang taun e Tika, kanca sakdulinane. Akhire mulih sekolah arek telu iku ngumpul ing omahe Dini, dheweke ngrembugake kejutan marang Tika. Ing dina minggu, 3 lare iku nglumpuk ing omahe Dini maneh, amarga nyiapake kejutan apa wae sing arep diwenehake marang Tika. Rencanane yaiku Lila, Fitri, lan Dini teka menyang omahe Tika karo nggowo kue lan kado.

Lila lan Dini wes siap lan arep budhal menyang omahe Tika, nanging Fitri ora teka-teka lan Lila kelingan yen Tika isih metu karo ibune, mlaku-mlaku menyang pasar minggu. Akhire Dini ngehubungi Fitri lan takon menyang tika lewat sms, apa Tika ana ing omah opo ora. Ngeten iki isi sms e:
      Saka : Dini
“Tik, awakmu ana ing omah opo ora?”
      Lan jawabane Tika,
“Maringene din, sido njupuk buku matematika ta?”
      Balesane Dini marang Tika,
“Fit, ayo ndang mrene. Aku lan Lila arepe budhal menyang omah Tika, ojo lali nggowo kue lan kado gawe Tika”

Sawise sms iku terkirim, Dini sektas weruh yen dheweke salah kirim sms yen kudune marang Fitri malah marang Tika. Dheweke nyesel lan njaluk sepuro marang Lila lan Fitri sawise dheweke teka. Tika sing dikirim sms iku ora mbales. Lila, Fitri, lan Dini mung pasrah lan berharap Tika during buka sms salah kirim saka Dini.

Sakwise arek-arek iku teko ing omahe Tika, dheweke celuk-celuk Tika supaya Tika metu. Sakwise Tika metu, dheweke mung bisa ngguyu amarga wes eruh rencana kejutan kanca-kancane. Nanging amarga Tika wes eruh, ibune Tika wes nyiapake dhaharan lan ngombean gawe syukuran cilik ulang taun e Tika.

Nesu

NESU

Fanny Rizka A (10)
Nadya Felia A (21)

Dino Sabtu pelajaran pertama ing sekolah yaiku pelajaran seni. Pak guru ngutus  ketua kelas nyatet anggota kelompok sing wis dibagi. Sak kelompok isine bocah  papat.Aku langsung milih kelompokku kaya biasae yaiku aku , Nadya, Azizah lan Regina. Ing bab anyar iki, pak guru ngewenehi tugas nggawe kolase saka kertas. Aku ora telaten nggawe prakarya ngono kuwi, nanging lek digarap bareng bareng iso nggawe ati seneng.
Aku:     He adhit, kelompokku tulisen yo . Aku, Nadya , Azizah, Regina
Adhit:   Loh lha Regina ora ana ngono…
Nadya: Waduh arek iku nang endi yoo..
Aku      : Ora apa-apa wis dhit tulisen wae , mesake..
Adhit    : Yo ora oleh ngono kuwi
Azizah  : Yo wis dhit ora usah dicatet jenenge

            Kahanan ing kelas dadi ruame amarga bocah-bocah bingung milih kelompok. Pak guru ngomong ing ketua kelas arep ngeprint ing koperasi sekolah. Panggone koperasi sekolah iku cedhak karo kantin sekolah .
Pak guru          : Regina,..
                          Kok lungguh-lungguh ora melu pelajaran
Regina             : Oh pak guru (karo tangane gemeteran)
Pak guru          :  Kowe bukane saiki pelajaranku seni ?
Regina             : Nggih pak, pangapunten.
                          Kula diutus Pak Yaya fotocopy nanging tasih ngerantos
Pak guru          : Oh ya uwis, mengko lek wes bar ndang bali menyang kelas yo
Regina             : Nggih pak.

Sawise bali menyang kelas, Regina bingung kenopo ing kelas kok ruame. Regina langsung takon menyang Azizah.
Regina             : Zah, ana apa iki kok ruame?
Azizah              : Arek-arek bingung milih kelompok
Regina             : Oh yowes, awakmu pasti wis nyatet jenengku kan
Azizah              : Asline maeng wis tak omongake ketua kelas, tapi ora diolehi amarga awakmu ora ana ing kelas
Regina             : ( meneng karo mbesengut )
Bel muni, pelajaran seni wis bar. Saiki wayah pelajaran matematika. Regina tetep wae mbesengut sampe mulih. Aku lan kanca-kanca ora wani ngomong apa-apa .

Sesoke..
Ing parkiran sepeda motor kok pas aku iki ketemu Regina , aku iso bareng menyang kelas tapi muka e tetep mbesengut kaya wingi. Dheweke tak sapa tapi malah ngegas banter sepedane langsung mlaku cepet-cepet menyang kelas. Aku ngeroso serba salah..

Sawise sampek ing kelas..
Aku      : Reg, awakmu kenopo toh kok mbesengut wae?
Regina : Ora apa-apa (njawabe karo sewot)
Azizah  : Awakmu apa ngamuk ora melbu kelompoke awakdewe?
Regina : Yo iyo tah, aku iki kan kancamu . Tapi awakmu kabeh ora peduli karo aku
Nadya : Ora ngono Reg, ketua kelas ora ngolehi nyatet jenenge arek sing ora ana ing kelas
Aku : Awakmu nang endi toh Reg kok ora ana ing kelas?
Regina : Yo awakmu kabeh kan wis eroh toh aku ora seneng pelajaran seni. Dadi aku mbolos wae (njawabe karo nyentak)
Azizah : Yo wis Reg sepurane yo aku karo arek- arek lali. Mengko tak nyoba ngomong maneh marang ketua kelas.
Regina : Iyo , sesuk maneh ojo lali maneh ya

Aku, Azizah, Nadya : Iyoo….